Advertise

Advertise

Advertise

Advertise

Advertise

Advertise

Advertise

Advertise

Advertise

Advertise

Advertise

Mesin Pembakaran Didalam / Internal Combustion


Mesin Pembakaran Didalam / Internal Combustion adalah mesin yang ruang bakar / sistim pembakarannya dilakukan di-bagian dalam ruangan mesin / pada suatu ruangan tertutup.

Pada Mesin Pembakaran Didalam / Internal Combustion udara dan bahan bakar dicampur dan di padatkan / di kompresikan pada suatu ruangan tertutup kemudian diledakkan. Ledakan ini menimbulkan suatu energi gerak yang sangat kuat, energi gerak ini diteruskan ke sistim mekanik sebagai penggerak roda atau menjalankan sebuah alat.

Pada mesin Otto ledakan yang timbul dikarenakan Bahan bakar dan udara yang ter-kompresi tersebut disulut dengan api yang berasal dari percikan arus listrik ( Busi / Spark plug ).

Sedangkan pada Mesin Diesel, ledakan tersebut dikarenakan udara dan bahan bakar di-kompresikan hingga 2 kali atau 3 kali lipat peng-kompresi-an mesin Otto.

Pengkompresian yang begitu kuat ditambah dengan panas yang berasal dari Busi Pemanas ( Glow plug ) atau dari mesin mengakibatkan terjadi sebuah ledakan. Ledakan itu berkesinambungan terus dan menghasilkan energi gerak yang lebih kuat dari mesin Otto. Kemudian diteruskan / di konversikan ke sistim mekanik sebagai penggerak roda atau menjalankan sebuah alat. Jadi pada mesin diesel tidak diperlukan Penyulut Api Elektrik ( Busi / Spark plug )

Secara garis besar, konsep dasar Mesin Pembakaran Didalam / Internal Combustion adalah sebuah mesin dimana letak ruang bakar yang berada didalam mesin / ruangan tertutup.

Hal ini berbeda dengan Mesin Pembakaran Luar / External Combustion dimana konsep dasarnya sistim pembakarannya / ruang bakar nya berada dan dilakukan dibagian luar mesin / pada ruangan terbuka.

Memang James Watt sudah merubah disain Mesin External Combustionnya dengan mengganti tabung tunggal menjadi tabung ganda tetapi itu tidak berarti dia telah merubah konsep dasar dari mesin External Combustion. Sebab letak pembakaran / ruang bakar-nya masih berada diluar tabung utama.

Mesin Pembakaran Didalam / Internal Combustion adalah mesin seperti yang banyak kita kenal sekarang, seperti Mesin Mobil, Mesin Sepeda Motor, dan hampir semua jenis mesin yang kita pakai sekarang ini.

Mesin Pembakaran Didalam / Internal Combustion dikembangkan untuk memperbaiki kinerja Mesin External Combustion yang pada saat itu dirasakan banyak kekurangannya

Alasan-alasan tersebut antara lain :

  1. Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar dianggap menimbulkan polusi udara.

Anggapan ini disebabkan karena Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar pada saat itu menimbulkan lebih banyak asap dibandingkan Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam.

( Benarkah ?? baca penjelasan terperinci tentang mesin External Combustion )

  1. Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar dianggap kurang efektif.

Hal ini disebabkan Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar berukuran lebih besar. Dengan ukuran yang sama maka Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam memiliki tenaga / kekuatan berlipat-lipat ganda.

  1. Mesin External Combustion lebih merepotkan.

Mesin external combustion pada saat itu adalah mesin uap dengan sendirinya maka mesin external combustion selain membutuhkan bahan bakar juga membutuhkan air sebagai komponen utama penghasil uap. Tanpa uap maka mesin external combustion tidak akan bekerja. Secara Otomatis maka mesin external combustion membutuhkan dua tangki / tempat penampungan. Satu sebagai tangki / penampung bahan bakar, dan satu lagi sebagai tangki / penampung air.

  1. Mesin External Combustion kurang Praktis.

Disain mesin external combustion pada saat itu lebih rumit dari pada Mesin Internal Combustion. Karena pada Mesin External Combustion memiliki dua ruangan / dua tabung, yaitu tabung ruang bakar dan tabung uap. Sedangkan pada Mesin Internal Combustion cukup menggunakan satu ruangan / tabung, yaitu tabung / ruang bakar.

  1. Mesin External Combustion lebih sering rusak.

Mesin external combustion menggunakan air untuk penghasil tenaga ( Uap Air ) serta sebagai pendingin mesin. Hal ini sering terjadi korosi dan penumpukan kotoran pada saluran-saluran air dan saluran uap.

Pada Mesin External Combustion uap air didinginkan melalui pipa-pipa dan kemudian disalurkan kembali ke ruang mesin untuk pendingin mesin dan dipanaskan kembali menjadi uap  sebagai sumber tenaga.

Sedangkan pada Mesin Internal Combustion air hanya digunakan sebagai pendingin mesin saja sehingga tidak membutuhkan pipa-pipa / saluran yang panjang seperti pada Mesin External Combustion.

  1. Mesin external combustion  lebih lamban.

Mesin external combustion perlu pemanasan yang lebih lama, hal ini disebabkan mesin external combustion harus merubah air menjadi uap dulu sebagai sumber tenaga penggerak. Tetapi tidak demikian pada mesin internal combustion yang bisa langsung jalan begitu mesin hidup.

  1. Mesin External Combustion lebih lambat akselerasinya.

Mesin internal combustion memiliki akselerasi yang sangat cepat jika dibandingkan dengan mesin external combustion. Hal ini disebabkan cara kerja mesin internal combustion yang mengandalkan ledakan sebagai sumber tenaga.

( Roket termasuk dalam kategori Mesin Internal Combustion !!! Dan Roket sudah dikenal sejak abad 13. ……baca Sejarah Mesin Internal Combustion )

  1. Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar lebih boros bahan bakar.

Konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar jauh lebih banyak dibanding dengan Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam untuk menghasilkan jumlah tenaga yang sama.

  1. Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar memiliki resiko bahaya yang lebih besar terutama pada type mesin external combustion versi lama.

Dengan sistim pembakaran yang berada pada ruangan yang relatif lebih terbuka maka Mesin External Combustion dianggap memiliki resiko kecelakaan yang lebih tinggi jika dibanding Mesin Internal Combustion yang tempat pembakaran / ruang bakar terletak didalam mesin serta tertutup lebih rapat. Dengan demikian maka mesin Internal Combustion dianggap lebih aman dibanding dengan Mesin External Combustion.

  1. Krisis bahan bakar.

Pada saat itu para ahli menghitung bahwa persediaan bahan bakar untuk konsumsi Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar seperti kayu, batu bara dan lain-lain mulai menipis.

Sedangkan bahan bakar Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam ( minyak bumi ) berlimpah.

  1. Masa depan perkembangan mesin external combustion / mesin pembakaran luar sudah mencapai titik jenuh.

Terutama setelah meninggalnya James Watt sang innovator Mesin External Combustion (1736-1819). James Watt memiliki jasa yang sangat besar pada perkembangan serta kemajuan Mesin External Combustion. Berkat jasanyalah Mesin External Combustion bisa maju pesat dan menjadi pemimpin Revolusi permesinan pada saat itu. Dan James Watt selalu dapat menemukan celah serta inovasi yang mengagumkan dibidang mesin dan peralatan. Sepertinya dia tidak pernah kehilangan atau kekurangan ide-ide baru yang luar biasa.

( baca Otobiografi James Watt )

Dengan meninggalnya James Watt, Mesin External Combustion seperti kehilangan orang tua. Perkembangan serta inovasi dibidang Mesin External Combustion tidak lagi segencar dulu.

( Penemu Mesin External Combustion Bukan James Watt, Sebab Mesin External Combustion sudah di temukan sejak 300 th sebelum masehi
………………………………... baca Sejarah Mesin External Combustion )

Para ahli menganggap bahwa Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam  lebih memiliki masa depan yang cerah daripada Mesin External Combustion / Mesin Pembakaran Luar.

  1. Para ahli begitu terpesona dengan perkembangan Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam yang begitu cepat dan mengagumkan.

Sebagai penemuan baru maka orang-orang pada saat itu seakan berlomba lomba mengadakan Penelitian serta pengembangan Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Luar.

  1. Segi Bisnis

Dengan penemuan baru, jenis mesin baru, rancangan baru, inovasi baru, pengembangan baru dan lain-lain tentunya akan mendatangkan suatu bentuk bisnis dan lapangan kerja baru yang segar. Apalagi mesin internal combustion yang sedang mulai dikembangkan waktu itu mutlak membutuhkan minyak bumi sebagai bahan bakar.

Tidak seperti mesin external combustion yang dapat menggunakan kayu dan batubara sebagai bahan bakar.

Dengan perkembangan mesin internal combustion akan memacu kebutuhan minyak bumi di pasar internasional. Padahal minyak bumi pada saat itu masih relatif kurang diminati. Pemakai minyak bumi pada saat itu hanya terbatas pada kalangan tertentu saja dan terbatas penggunaannya. Mesin-mesin besar seperti Mesin Pabrik, Mesin Lokomotif / Kereta Api, Mesin Kapal dan lain-lain masih menggunakan Batubara.

Dengan beralihnya / populernya mesin internal combustion diharapkan minyak bumi bisa laku keras dikemudian hari.

Dan terbukti sekarang.

  1. Dan masih banyak alasan-alasan lain yang mengakibatkan Mesin External Combustion mulai tersingkir dari peredaran dan perkembangannya.

( Tapi belum tentu……….. Sebab Mesin External Combustion sekarang mulai dilirik kembali oleh para ahli ……….…....………………. baca Mesin External Combustion Modern )


Mesin Pembakaran Didalam / Internal Combustion hingga sekarang sudah memiliki banyak sekali variannya antara lain berdasarkan.

A. Jenis mesin

a)     Mesin Otto                                                     ( baca )
b)     Mesin Diesel                                                 ( baca )
c)      Rocket                                                            ( baca )
d)     Jet                                                                   ( baca )
e)     Rotary                                                             ( baca )
f)        Swing piston
g)     Mesin Brayton                                               ( baca )
h)      Mesin Bourke                                                ( baca )
i)        Mesin Atkinson                                              ( baca )
j)        Dll

B. Type mesin

a)     1 tack / 1 langkah                                          ( baca )          
b)     2 tack / 2 langkah                                          ( baca )
c)      4 tack / 4 langkah                                          ( baca )
d)     6 tack / 6 langkah                                          ( baca )
e)     Dll

C. Model mesin

a)     Flat / Horisontal                                             ( baca )
b)     Vertikal                                                           ( baca )
c)      Inline / segaris.                                              ( baca )
d)     Bentuk V                                                        ( baca )
e)     Rotary                                                             ( baca )
f)        Dll

D. Jumlah silinder

a)     1 silinder / Silinder tunggal                           ( baca )
b)     2 silinder / silinder kembar / twin                 ( baca )
c)      3 silinder                                                        ( baca )
d)     4 silinder                                                        ( baca )
e)     6 silinder                                                        ( baca )
f)        8 silinder                                                        ( baca )
g)     10 silinder                                                      ( baca )
h)      12 silinder                                                      ( baca )
i)        16 silinder                                                      ( baca )
j)        Dll.

E. Jumlah klep / valve

a)     2 valve                                                            ( baca )
b)     4 valve                                                            ( baca )
c)      6 valve                                                            ( baca )
d)     8 valve                                                            ( baca )
e)     12 valve                                                          ( baca )
f)        16 valve                                                          ( baca )
g)     24 valve                                                          ( baca )
h)      32 valve                                                          ( baca )
i)        Dll.

F. Bahan bakar

a)     Bensin / premium                                          ( baca )
b)     Solar                                                               ( baca )
c)      Minyak tanah                                                 ( baca )
d)     Aftur                                                                ( baca )
e)     Afgas                                                              ( baca )
f)        Gas                                                                 ( baca )
g)     Hydrogen                                                       ( baca )
h)      Dll

Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam sebenarnya diciptakan sejak abad 13, akan tetapi mulai banyak digunakan pada awal abad 19 (th 1900-an). Hingga sekarang Mesin Internal Combustion masih sangat populer.

Lebih dari 90 % penggunaan mesin dunia didominasi oleh Mesin Internal Combustion. Lihat saja dari jumlah mobil dan sepeda motor yang tiap harinya diproduksi oleh industri otomotif, belum lagi mesin-mesin yang lain.

Penulis ; Suryanto Wibowo

Lihat juga ;

Ø      Sejarah Mesin Pembakaran Didalam
Ø      Mesin Pembakaran Luar / external combustion
Ø      Sejarah mesin Pembakaran Luar / External Combustion
Ø      James Watt dan Mesin Uap
Ø      Sejarah mesin
Ø      Nikolaus Agust Otto
Ø      Rudolf Diesel
Ø      Apakah mesin Pertama
Ø      Reaktor Nuklir

Mesin Pembakaran Luar

Mesin Pembakaran Luar atau External Combustion adalah mesin yang bekerja dimana letak pembakarannya terletak pada dinding bagian luar. Dan membakar sebuah tabung berisi air dan memanaskannya / merubah menjadi uap, dan dikoneksikan pada sebuah tuas pengangkat, lalu merubahnya menjadi tenaga mekanik atau tenaga gerak

Atau dalam istilah lain mengubah energi panas menjadi energi mekanik atau energi gerak.

Contoh mesin yang menggunakan sistim Pembakaran Luar / External Combustion adalah Mesin Uap, seperti Kereta Api Uap, Kapal Uap dll.

Pada jaman modern Mesin Uap digunakan pada Reaktor Nuklir. Tanpa Mesin Uap, Reaktor Nuklir tidak akan akan berguna, tidak akan dapat menghasilkan listrik. Tanpa Mesin Uap, Reaktor Nuklir tidak lebih dari sebuah tungku panas saja.

Mesin uap sebenarnya lebih efektif dibanding dengan Mesin Pembakaran Didalam atau Internal Combustion, dan lebih bersih serta bebas polusi. Mesin uap tidak membutuhkan suatu Bahan Bakar khusus untuk menghasilkan panas. Bisa bahan bakar apa saja yang penting bisa menghasilkan panas untuk mengubah air menjadi uap. Kadar oksigen yang dibutuhkan hanya dalam proses membakar bahan bakarnya saja. Tapi oksigennya sendiri tidak terbakar. Hal ini menjadikan Mesin Uap jauh lebih bersih dan bebas polusi.

Akan tetapi Mesin Uap membutuhkan sebuah ruangan mesin yang cukup besar, disamping ruangan penyimpanan bahan bakar yang besar pula. Hal ini lah yang menjadikan mesin uap menjadi kurang disukai terutama untuk mesin-mesin kompak seperti mobil.

Mesin uap sebenarnya sudah diketemukan jauh-jauh hari sebelum James Watt lahir. Tepatnya 300 th sebelum masehi, Mesin Uap pertama ditemukan oleh seorang warga Yunani bernama Hero, dari Alexandria.

Akan tetapi Hero tidak mengembangkan penemuannya ini menjadi sebuah mesin yang berguna, dia hanya membuat Mesin Uap ini sebagai mainan saja.

Setelah itu bermunculan para ahli yang membuat berbagai desain mesin yang menggunakan prinsip kerja Mesin Uap. Tapi semua itu tidak terealisasi dengan baik.

Baru pada th 1769, James Watt yang meng-hak paten-kan Mesin Uap rancangannya.

Sejak itu terjadi suatu revolusi besar dibidang mesin, berbagai macam rancangan mesin uap tercipta. Semua orang berlomba-lomba mendesain mesin untuk berbagai keperluan.

Mesin-mesin uap mulai banyak berkiprah disektor industri, sampai pada akhirnya seseorang menciptakan sebuah mesin baru dengan Sistim Pembakaran Didalam / Internal Combustion.
Dimana mesin ini jauh lebih kompak dan praktis. Sehingga kemudian berangsur-angsur orang mulai meninggalkan Mesin Uap / External Combustion dan beralih ke Mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam.

Mesin internal combustion / mesin pembakaran didalam berkembang dengan pesat sampai sekarang. Berbagai desain dan inovasi di-ciptakan untuk membuat mesin internal combustion / mesin pembakaran didalam semakin sempurna.

Contoh mesin Internal Combustion / Mesin Pembakaran Didalam yang paling populer adalah mesin Mobil, serta Mesin-mesin yang digunakan pada jaman sekarang ini.

Daftar Isi

I. Home

1. Sambutan
2. Tentang Saya
3. Kontak
4. Daftar Isi

II. Umum.

1. Panduan Service
a) Service Rutin
b) Service Berkala

2. Pengetahuan Umum.
a) Prinsip Dasar Mesin.
b) Jenis Mesin
c) Komponen
d) Perawatan

III.Belajar Tehnik

1. Cara Kerja.
a) Bagian mesin
b) Sistim penggerak
c) Chasis
d) Body
e) Electrical

2. Analisa dan service
a) Bagian mesin
b) Sistim penggerak
c) Chasis
d) Body
e) Electrical

3. Tips Service.

IV. Teknisi

1. Data Teknis
a) Spesifikasi
b) Data Service
c) Wiring Diagram
d) Trouble code

V. Tips dan Trik

1. Tips Mengemudi
2. Membeli Mobil
3. Perawatan

VI. Modifikasi

1. Bagian Mesin
a) Mesin
b) Komponen

2. Sistim Penggerak
a) Penggerak
b) Komponen

3. Body
a) Interior
b) Eksterior

VII. Informasi.
1. Mobil
2. Komponen
3. Aksesories

VIII. Berita.

IX. Referensi

Umum


Selamat datang di montirku dot com (montirku.com) Pengetahuan Umum

Disini banyak informasi yang akan anda dapatkan atau pelajari dengan mudah, Walaupun anda tidak pernah mempelajari tehnik sekalipun.

Karena disini semua keterangan dirancang untuk khalayak ramai pada umumnya yang kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang memang sibuk atau tidak sempat mempelajari tehnik secara khusus.

Penjelasan dan contoh-contohnya pun menurut kebiasaan banyak orang, serta pemakaian bahasa dan istilah tehniknya pun dibuat seminim mungkin.

Memang kelihatannya agak janggal kalau dinilai dari kalangan tehnik, tapi memang itulah yang penulis rasakan pas bagi orang awam.

Memang bagi sebagian orang mungkin merasa segan atau kurang tertarik dengan tehnik mesin, tapi bukankah belajar itu banyak gunanya, walaupun kita tidak akan terjun kedunia tehnik ? Tapi setidaknya jika kita mengerti walaupun cuma sebagian kecil saja, barangkali bisa membantu kita dalam menghadapi masalah yang tidak terduga. Dan bisa mencegah masalah itu timbul ?

Bukankah sebagian orang sering bepergian dengan mengendarai mobil sendirian ?

Jika kita mengerti tehnik, paling tidak kita bisa tahu cara merawat kendaraan pribadi kita dengan lebih baik, dimana tentunya akan mengurangi biaya perawatan yang tidak perlu. Serta mencegah kendaraan kita rusak karena kita tidak tahu cara merawatnya.

Sebenarnya yang lebih mengenal tentang mobil tidak lain adalah pemiliknya sendiri, pemilik selalu setiap hari memakai kendaraan tersebut. Jika terjadi kerusakan atau kejanggalan pada mobil, maka pemilik adalah satu-satunya orang yang pertama kali tahu.

Setelah terjadi masalah atau terjadi kerusakan, baru pemilik membawa kendaraannya ke bengkel.

Bagi para teknisi juga akan lebih mudah mendeteksi kekeliruan yang timbul setelah mendapat keterangan dari pemilik kendaraan. Semakin akurat penjelasan pemilik semakin cepat tehnisi mengerti duduk persoalannya. Dan semakin cepat pula cara penanganannya.

Terus terang saja, banyak kasus dimana sang teknisi merasa bingung / rancu akibat informasi yang kurang tepat dari pemilik kendaraan sehingga menjadikan penanggulangan kerusakan tersebut menjadi lebih lambat dari yang seharusnya.

Semoga saja dengan membaca blog ini bisa membantu para pembaca mengerti sebagian tentang tehnik mesin, cara merawat kendaraan dan lain lain.

Topik topik menarik yag ada antara lain.

  1. Panduan service

    1. service rutin

    1. service berkala


Ø      petunjuk service berkala honda accord
Ø      petunjuk service berkala honda jazz
Ø      petunjuk service berkala honda city
Ø      petunjuk service berkala honda crv
Ø      petunjuk service berkala honda freed
Ø      petunjuk service berkala honda civic
Ø      petunjuk service berkala honda toyota
Ø       

  1. Tahukah Anda

    1. Fungsi ganti oli
    2. fungsi spooring
    3. fungsi balancing
    4. fungsi tune up

  1. Tips dan Trik

    1. Tips mengemudi

Ø      Cara mengerem dengan ABS
Ø      Mengemudi saat banjir

    1. Modus kejahatan
Ø      Mencegah kejahatan

Balancing


Balancing ternyata sangat berpengaruh kepada keseimbangan jalannya mobil. Mengapa balancing perlu dilakukan ? Apakah gunanya ? Berapa lama sekali perlu di-adakan penyesuaian balancing ?
Balancing adalah penyetelan keseimbangan roda pada mobil, dengan menggunakan mesin khusus balancing.





Yang diputar kemudian ditempel dengan timah balance pada velk



Mengapa roda perlu di balancing

Ketika mobil melaju dengan cepat, maka roda mobil berputar demikian cepat, Jika roda mobil anda tidak di balancing maka roda tersebut akan bergetar dan memperngaruhi bodi mobil. Dan yang terpenting adalah roda bagian depan, karena roda depan berhubungan langsung dengan stir mobil.

Mobil dengan roda yang tidak balance sangat berbahaya terutama disaat jalan licin / karena hujan, mobil sering dijalankan dalam kecepatan cukup tinggi.

Mobil yang rodanya tidak balance cenderung bergerak tidak teratur dan tidak terarah, kemungkinan besar bisa slip saat jalan licin dan pada saat pengereman tajam / mendadak.

Tiap berapa lama sekali perlu diadakan pengecekan balancing roda.

Tergantung pemakaian.
Penyetelan Balancing roda dilakukan dengan ban terpasang pada velk, artyinya balancing bisa berubah saat anda mengganti ban, melepas ban ( sehabis tambal ban, jika ban anda memakai ban dalam ), timah balance anda terlepas dari velk atau bergeser posisinya, atau terjadi keausan cukup banyak pada ban.

Ganti Oli

Ganti oli adalah suatu bentuk service rutin yang dimaksudkan untuk merawat mesin kendaraan.


Pada saat mesin hidup, poros engkol / kruk as berputar dengan cepat dan terus menerus (Rotasi) pada setiap menitnya ( RPM  / Rotation Per Minute ).

Berputarnya poros engkol / kruk as menyebabkan komponen-komponen lain bergerak, gerakan ini menimbukan gesekan dan panas.

Untuk menjaga kelancaran gerakan ini maka mesin membutuhkan sebuah pelumas berkemampuan tinggi dan tahan terhadap panas, yaitu Oli.

Seiring dengan perkembangan jaman , maka sekarang semakin banyak oli dengan kemampuan cukup tinggi.




Jenis Oli

Secara garis besar oli dibedakan menjadi 2, yaitu

1. Oli Mineral

Oli meneral adalah Oli yang berasal dari Minyak bumi.

2. Oli Sintetis

Oli Sintetis adalah oli buatan yang di-rancang untuk lebih tahan terhadap panas mesin.

Kekentalan / Viskositas Oli

Disamping itu oli juga dibedakan menurut kadar kekentalannya yang disesuaikan dengan kebutuhan mesin pada kondisi tertentu.

Kadar kekentalan oli bisa dilihat dari satuan kadar kekentalan (Viskositas) oli yang tercantum pada masing masing kemasan, yaitu SAE ( Society of Automotive Engeneers ).

Jika oli ber SAE 40 berarti kadar kekentalannya adalah 40, itu berarti oli tersebut lebih encer daripada oli ber SAE 90 atau ber SAE 140.

Ada juga oli ber SAE ganda, contoh SAE 20 W 50, yang artinya oli tersebut memiliki toleransi kekentalan dari 20 hingga 50. Maksudnya adalah oli tersebut jika dalam keadaan panas bisa mencair / mengencer hingga batas 20 dan dalam keadaan dingin akan mengental hingga pada batas 50. Sedangkan W berarti Winter.
.5W-30 untuk daerah ber-iklim dingin
10W-30 untuk daerah ber-iklim sedang
15W-30 untuk daerah ber-iklim panas
Dan seterusnya
Dengan adanya spesifikasi oli seperti tadi maka kita semakin mudah memilih oli, sebab oli yang terlalu encer atau terlalu kental tidak bagus untuk mesin.

Berapa lama sekali harus ganti oli ?

Pergantian oli ditentukan oleh jarak tempuh kendaraan dan kualitas oli yang di gunakan.

Kualitas Oli
Oli yang dijual dipasaran bermacam-macam kualitasnya. Kualitas oli biasanya di-tunjukkan berdasarkan standar Internasional yang mengacu pada standar API ( American Petroleum Institute ). Seperti API S, (S), SJ, SH, SG, SF, SJ, SM, SL, CJ-4, CI-4, CI-4 PLUS, CH-4, CG-4, CH-4, CG-4 CF-4, CD, CE, CF. CF-2, CF-4, SF, SM ( Current ), SL (Current ), SJ (Current ), SH (Obsolute), SG (Obsolute), SF (Obsolute), Dll.
Tapi ada cara mudah untuk mengenalinya antara lain dengan cara melihat jarak tempuh / kilometer yang bisa dilaluinya, antara lain
Ada yang hanya untuk 2000 km, 3000 km, 5000 km, 10.000 km dll.

Yang perlu diperhatikan adalah sering terjadinya salah kaprah / salah paham

Yaitu bahwa kendaraan yang jarang digunakan berarti semakin jarang ganti oli, karena kilometer / jarak tempuhnya cuma sedikit.

Padahal tidak demikian, kendaraan yang jarang dipakai justru membuat :

  1. Oli terlalu lama mengendap dalam tabung penyimpanan / Karter bersama dengan gramh / kotoran.

  1. Oli sering tidak mencapai bagian-bagian mesin yang sulit dijangkau dan perlu pelumasan. Sehingga menimbulkan karat.

  1. Mesin jarang  mencapai panas yang ideal, sehingga gelembung-gelembung udara yang tercampur pada oli tidak bisa menguap. Padahal gelembung udara tersebut kadang kala masih berupa embun.

  1. Oli Syntetis terbuat dari bahan dasar Polyol-ester (bukan Polyester) yang sangat mudah menarik dan bersenyawa dengan partikel Oksigen (Udara) dan Acid (Asam)

Disinilah perbedaannya dengan Oli Mineral, Oli mineral tidak mudah bersenyawa dengan Oksigen

  1. Dll.

Kesimpulan

Dengan demikian maka kendaraan yang jarang dipakai justru sebaiknya lebih sering ganti Oli dari pada mesin yang tiap hari dipakai.

Karena mobil yang sering dipakai selalu mencapai Panas Ideal Mesin dan Oksigen yang tercampur dalam Oli akan menguap.

 

Advertisement

Advertisement

Advertisement

Advertisement

Tukar Link

Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

montirku dot com

Advertisement

Advertisement

Pengikut